Hallo gaes.. kali ini mau promo hijab nih.. dijamin ini hijab murah harga pelajar dan mahasiswa
kita nyediain hijab monochrome pashmina dan square dengan berbagai warna dan motif. ada motif polkadot, strip, dan kotak-kotak.
selain monochrome, kami juga menyediakan hijab satin velvet dengan berbagai warna
ready stock kakak.. ini di daerah jogja. bisa COD UNY pusat, UNY Wates/daerah wates, jln Magelang, jln Godean, dan daerah Jogokaryan..
harga promo :
Monochrome pashmina dan square 32k/ pcs. kalo ambil dua harga 30k/ pcs
satin velvet pashmina dan square 25k/pcs.
harga normal :
monochrome pashmina dan square 35 k/pcs. kalo ambil dua 32,5k/pcs
satin velvet pashmina dan square 28k/pcs. kalo ambil dua 22,5k/pcs
silahkan di order ya kakaaak :) :)
Senin, 16 November 2015
Kamis, 12 November 2015
Sahabat
orang bilang sahabat itu orang yang paling dekat dengan kita
sahabat.. mungkin akan selalu ada buat kita..
disaat susah maupun sedih
sahabat juga teman sejati disaat kita sedang galau
tempar kita berbagi..
teman untuk dimana-mana
juga wadah yang siap untuk menampung air mata kita
tetapi apa arti sahabat yang sesungguhnya?
terkadang sya dengan pedenya menyebut dia adalah sahabat saya
tapi, apakah dia menganggap aku ini adalah sahabatnya
tapi, apakah dia yang kuanggap sahabat selalu ada untukku?
apakah dia hanya ada di saat senang saja
apakah dia ada disampingku disaat aku membutuhkannya?
bagiku.. orang-orang yang bisa saya anggap sebagai seorang sahabat adalah orang yang tidak malu dan dengan ikhlas mengatakan bahwa aku ini adalah sahabatnya, bukan hanya mengatakan, dia juga benar-benar menganggap aku ini adalah sahabatnya
sahabat.. mungkin akan selalu ada buat kita..
disaat susah maupun sedih
sahabat juga teman sejati disaat kita sedang galau
tempar kita berbagi..
teman untuk dimana-mana
juga wadah yang siap untuk menampung air mata kita
tetapi apa arti sahabat yang sesungguhnya?
terkadang sya dengan pedenya menyebut dia adalah sahabat saya
tapi, apakah dia menganggap aku ini adalah sahabatnya
tapi, apakah dia yang kuanggap sahabat selalu ada untukku?
apakah dia hanya ada di saat senang saja
apakah dia ada disampingku disaat aku membutuhkannya?
bagiku.. orang-orang yang bisa saya anggap sebagai seorang sahabat adalah orang yang tidak malu dan dengan ikhlas mengatakan bahwa aku ini adalah sahabatnya, bukan hanya mengatakan, dia juga benar-benar menganggap aku ini adalah sahabatnya
Profil
Nama : Siti Cintokosari
Nama Panggilan
- kecil : Sari
- waktu SMP : Acha / Aca
- SMA : Sari/Cintoko
- Kuliah : Cint / Cinto / Cintoko / Chaterine :D
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Masohi, 30 Mei 1996
Alamat saat ini: Gunung Gempal, Giripeni, Wates, Kulon Progo, Yogyakarta
Agama : Muslim
Gol. Darah : A
Anak dari bapak Wiyanto dan Ibu Yunarti. Anak terakhir dari 4 bersaudara. Memiliki kembaran yang bernama Siti Cintokowati. Memiliki 2 kakak yang bernama Dian Dewi Kumalasari dan Asry Fitriyah. Sukak dikatain masih kaya anak-anak padahal udah kuliah. panggilan di kampus adalah 'nak'. dan punya banyak orangtua dikampus yang sebenernya teman seangkatan. Suka banget makan, apalagi coklat. tapi nggak gede-gede, dan gagal tinggi. bocah super cerewet dan cablak tapi cengeng.
Riwayat Pendidikan:
- TK Nurul Huda (2001-2002)
- SDN Graulan (2002-2008)
- SMPN 4 Wates (2008-2011)
- SMAN 1 Pengasih (2011-2014)
- Pendidikan Administrasi Perkantoran, Universitas Negeri Yogyakarta (2014-sekarang)
Motto hidup:
"i Plan Yesterday, I do it today, i will happy next day"
Nama Panggilan
- kecil : Sari
- waktu SMP : Acha / Aca
- SMA : Sari/Cintoko
- Kuliah : Cint / Cinto / Cintoko / Chaterine :D
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Masohi, 30 Mei 1996
Alamat saat ini: Gunung Gempal, Giripeni, Wates, Kulon Progo, Yogyakarta
Agama : Muslim
Gol. Darah : A
Anak dari bapak Wiyanto dan Ibu Yunarti. Anak terakhir dari 4 bersaudara. Memiliki kembaran yang bernama Siti Cintokowati. Memiliki 2 kakak yang bernama Dian Dewi Kumalasari dan Asry Fitriyah. Sukak dikatain masih kaya anak-anak padahal udah kuliah. panggilan di kampus adalah 'nak'. dan punya banyak orangtua dikampus yang sebenernya teman seangkatan. Suka banget makan, apalagi coklat. tapi nggak gede-gede, dan gagal tinggi. bocah super cerewet dan cablak tapi cengeng.
Riwayat Pendidikan:
- TK Nurul Huda (2001-2002)
- SDN Graulan (2002-2008)
- SMPN 4 Wates (2008-2011)
- SMAN 1 Pengasih (2011-2014)
- Pendidikan Administrasi Perkantoran, Universitas Negeri Yogyakarta (2014-sekarang)
Motto hidup:
"i Plan Yesterday, I do it today, i will happy next day"
KONTAK
Ada beberapa Kontakku yang bisa kalian hubungi
CP :
Email: ochasari69@yahoo.co.id / cintokosari@gmail.com
No Hp : 087843165955 (sms/telf only)
WA : 085743486599
BBM : 7D85DA1D
Line : @cintokosari
Fb : facebook.com/shariozyfreenzy / Siti Cintokosari
Tw : twitter.com/saricintokositi / @saricintokositi
Ig : @cintokosari
CP :
Email: ochasari69@yahoo.co.id / cintokosari@gmail.com
No Hp : 087843165955 (sms/telf only)
WA : 085743486599
BBM : 7D85DA1D
Line : @cintokosari
Fb : facebook.com/shariozyfreenzy / Siti Cintokosari
Tw : twitter.com/saricintokositi / @saricintokositi
Ig : @cintokosari
Tentang
Blog ini adalah blog yang dikelola oleh saya sendiri Siti Cintokosari yang sering dipanggil Cintoko, Cinto ataupun Sari. saya memberi nama blog ini 'Cinto's World'.
Sebenarnya saya sudah lama tidak bermain blog, setelah sekian lama tidak aktif di dunia Blogging, saya memutuskan untuk menghidupkan kembali blog yang sudah lama sekali tak dibuka ini.
Di sini, saya akan memposting berbagai artikel dengan berbagai topik sesuai dengan yang saya inginkan, sesuai dengan nama blog ini Cinto's World, jadi di sini dunia ku. saya akan memposting dan berbagi artikel, gambar, dan pengetahuan yang saya bisa dan saya mampu.
saya akan sangat senang hati, jika sobat ingin berpartisipasi meramaikan blog saya. selama blog ini masih bermanfaat.
semoga blog ini bermanfaat sekali, bukan bermanfaat aja buat pembaca :)
Salam
Cintokosari
Sebenarnya saya sudah lama tidak bermain blog, setelah sekian lama tidak aktif di dunia Blogging, saya memutuskan untuk menghidupkan kembali blog yang sudah lama sekali tak dibuka ini.
Di sini, saya akan memposting berbagai artikel dengan berbagai topik sesuai dengan yang saya inginkan, sesuai dengan nama blog ini Cinto's World, jadi di sini dunia ku. saya akan memposting dan berbagi artikel, gambar, dan pengetahuan yang saya bisa dan saya mampu.
saya akan sangat senang hati, jika sobat ingin berpartisipasi meramaikan blog saya. selama blog ini masih bermanfaat.
semoga blog ini bermanfaat sekali, bukan bermanfaat aja buat pembaca :)
Salam
Cintokosari
Rabu, 11 November 2015
KAWASAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Saat
ini teknologi berkembang sangat pesat. Perkembangan teknologi tersebut sangat
berpengaruh dalam proses pembelajaran. Melalui kemajuan teknologi saat ini para
guru dapat menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran. Dengan berbagai kemajuan teknologi, guru dapat memberikan
pembelajaran yang lebih menarik inovatif.
Tidak jarang dalam proses pembelajaran terjadi
kegagalan dalam komunikasi. Padahal pembelajaran adalah proses komunikasi.
Untuk menghindari kegagalan komunikasi dalam pembelajaran tersebut maka para
guru harus menerapkan stratergi dan pemanfaatan berbagai media dan sumber
pembelajaran.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
yang dimaksud dengan kawasan pemanfaatan?
2. Apa
sajakah bagian-bagian yang ada pada kawasan pemanfaatan dalam tenologi
pembelajaran?
3. Masalah
apa saja yang ada pada kawasan pemanfaatan teknologi pembelajaran?
C.
TUJUAN
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan kawasan pemanfaatan
2. Untuk
mengetahui bagian-bagian yang ada pada kawasan pemanfaatan teknologi
pembelajaran
3. Untuk
mengetahui masalah-masalah yang ada pada kawasan pemanfaatan dalam teknologi
pembelajaran
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
KAWASAN PEMANFAATAN
Pemanfaatan
adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar (Seels &
Richey, 2000: 50). Dalam pengertian lain, Pemanfaatan
adalah tindakan menggunakan metode dan model instruksional, bahan dan peralatan
media untuk meningkatkan suasana pembelajaran. Fungsi pemanfaatan sangat penting karena
membicarakan kaitan antara peserta didik dengan bahan belajar atau sistem
pembelajaran. Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan mempunyai
tanggung jawab untuk mencocokkan pembelajar dengan bahan dan aktivitas yang
spesifik, menyiapkan pembelajar agar dapat berinteraksi dengan bahan dan aktivitas
yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian atas
hasil yang dicapai pembelajar, serta memasukannya ke dalam prosedur oragnisasi
yang berkelanjutan.
Kawasan pemanfaatan mungkin
merupakan kawasan Teknologi Pembelajaran, mendahului kawasan desain dan
produksi media pembelajaran yang sistematis. Kawasan ini berasal dari gerakan
pendidikan visual pada dekade pertama abad ke 20, dengan didirikannya
museum-museum. Pada tahun-tahun awal abad ke-20, guru mulai berupaya untuk menggunakan
film teatrikal dan film singkat mengenai pokok-pokok pembelajaran di kelas.
Di antara penelitian formal yang
paling tua mengenai aplikasi media dalam pendidikan ialah studi yang dilakukan
oleh Lashley dan Watson mengenai penggunaan film-film pelatihan militer Perang
Dunia I (tentang pencegahan penyakit kelamin). Setelah Perang Dunia II, gerakan
pembelajaran audio-visual mengorganisasikan dan mempromosikan bahan-bahan audio
visual, sehingga menjadikan persediaan bahan pembelajaran semakin berkembang dan
mendorong cara-cara baru membantu guru. Selama tahun 1960-an banyak sekolah dan
perguruan tinggi mulai banyak mendirikan pusat-pusat media pembelajaran.
B.
BAGIAN-BAGIAN
PADA KAWASAN PEMANFAATAN DALAM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
1.
Pemanfaatan Media
Pemanfaatan
media yaitu penggunaan yang sistematis dari sumber belajar. Proses pemanfaatan
media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi
desain pembelajaran. Misalnya bagaimana suatu film diperkenalkan atau
ditindaklanjuti dan dipolakan sesuai dengan bentuk belajar yang diinginkan.
Prinsip-prinsip pemanfaatan media juga dikaitkan dengan karakteristik peserta
didik. Seseorang yang belajar mungkin memerlukan bantuan keterampilan visual
atau verbal agar dapat menarik keuntungan dari praktek atau sumber belajar.
Kata media berasal dari bahasa latin
dan merupakan bentuk jamak dari kata “Medium” yang secara harfiah
diartikan sebagai Perantara atau Pengantar. Dalam bahasa
arab media adalah perantara (وسلئلم
) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses
belajar pada diri peserta didik.
Brown (1973) mengungkapkan bahwa
media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat
mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media
pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang
digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha
pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah
alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat
bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti
adanya komputer dan internet.
Beberapa contoh pemanfaatan media
dalam kegiatan pembelajaran antara lain sebagai berikut :
a. Pemanfaatan
Media Video dalam Kegiatan Pembelajaran
Manfaat dari
penggunaan media video pembelajaran pemelajar akan memperoleh berbagai
informasi dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam sehingga meningkatkan
wawasannya. Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif bagi berkembangnya
kemandirian pemelajar terutama dalam hal pengembangan kompetensi, kreativitas,
kendali diri, konsistensi, dan komitmennya baik terhadap diri sendiri maupun
terhadap pihak lain.
Program
video pembelajaran sebaiknya dimanfaatkan secara terintegrasi dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah. Untuk itu guru perlu merencanakan pemanfaatan video
pembelajaran dalam program rencana pembelajaran yang dibuat di awal semester.
Langkah-langkah pemanfaatan program
video pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:
(1)
Mengidentifikasi materi dan program video
pembelajaran yang ada serta peralatan yang dibutuhkan.
(2)
Merancang topic-topik yang akan
didiskusikan.
(3)
Menyususun rancangan kegiatan sebagai
tindak lanjut dari pemanfaatan program video pembelajaran.
Secara
umum langkah-langkah tersebut dapat dibagi lagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
(1)
Tahap persiapan, yaitu :
a)
Menyusun rancangan pemanfaatan video
pembelajaran yang terintegrasi dalam RPP,
b)
Kegiatan-kegiatan sebelum memanfaatkan
program video pembelajaran, seperti menyiapkan ruangan, mengatur posisi peserta
didik, dan memberikan apersepsi atau tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan
tersebut.
(2)
Tahap pelaksanaan, yaitu guru mengawasi
peserta didik selama menyaksikan program video pembelajaran agar berlangsung
tertib.
(3)
Tindak lanjut, yaitu setelah selesai
penayangan guru hendaknya memberikan penjelasan atau ulasan terhadap materi
yang telah dibahas dan sebagainya.
b. Pemanfaatan
Kaset Audio dalam Kegiatan Pembelajaran
Program kaset audio interaktif
termasuk salah satu media yang sudah memasyarakat, cukup ekonomis, biayanya
relatif murah, yang sudah dibuat oleh Pustekkom Depdiknas. Program ini didesain
sedemikian rupa sehingga peserta didik dimungkinkan dapat terlibat secara
aktif dan terus menerus berinteraksi dengan guru radio. Mengingat
pelajaran yang baik harus selalu bersifat interaktif. Artinya peserta didik
dapat memberikan respon setelah mendengarkan program audio.
Program kaset audio interaktif dapat
dimanfaatkan di dalam kelas di bawah bimbingan guru. Program yang dikemas di
dalam kaset audio ini memungkinkan peserta didik dapat belajar baik secara
individual maupun kelompok dengan atau tanpa bimbingan guru. Langkah-langkah
pemanfaatannya adalah sebagai berikut:
(1)
Sebelum pemutaran program audio.
a) Apabila
program audio akan dimanfaatkan secara klasikal guru perlu menyiapkan diri
dengan:
(a)
Mempelajari bahan-bahan cetak yang telah
tersedia atau catatan mengenai program audio tersebut dan mendengarkan
rekamannya terlebih dahulu.
(b)
Merangsang motivasi peserta didik
(c)
Membuat catatan tentang hal-hal penting
yang berhubungan dengan program audio.
(d)
Menjelaskan tujuan atau kompetensi yang
ingin dicapai.
(e)
Menyiapkan bahan yang akan didiskusikan
oleh peserta didik.
(f)
Memperhatikan bagian yang sukar dalam
program audio tersebut.
(g)
Menjelaskan apa yang harus dilakukan
peserta didik waktu mendengarkan program audio.
b)
Mempersiapkan peserta didik dan ruangan
agar peserta didik dapat mendengarkan dengan baik program audio.
(2)
Pada saat pemutaran program audio
a)
Guru dan peserta didik harus berada pada
tempatnya masing-masing agar dapat konsentrasi saat mendengarkan program audio.
b)
Peserta didik harus mencatat hal-hal yang
kurang jelas atau belum dimengerti untuk ditanyakan atau didiskusikan setelah
program berakhir.
c)
Peserta didik mengerjakan tugas-tugas atau
LKS jika ada sesuai perintah dalam program audio.
(3)
Tindak lanjut
a) Guru
menginformasikan tugas-tugas atau latihan yang harus dikerjakan.
b) Guru
menginformasikan tentang rencana pertemuan selanjutnya.
c) Guru
memotivasi peserta didik untuk tetap belajar dengan giat.
c.
Pemanfaatan Komputer dan Jaringan
Internet dalam Kegiatan Pembelajaran
Menurut
Bambang Warsita (2008), pembelajaran berbantuan computer dapat dimasukkan dalam
dua kategori yaitu computer mandiri (stand alone) dan computer dalam jaringan
internet. Perbedaan yang utama antara keduanya terletak pada aspek
interaktivitas. Dalam pembelajaran computer mandiri interaktivitas peserta
didik terbatas pada interaksi dengan bahan belajar yang ada dalam program
pembelajaran. Sedangkan pembelajaran dengan computer jaringan internet,
interaktivitas peserta didik menjadi lebih banyak alternatifnya.
Pada
pembelajaran dengan computer jaringan internet dikenal dua jenis fungsi
computer, yaitu computer server dan computer klien. Interaksi antara peserta
didik dengan guru dilakukan melalui kedua jenis computer tersebut. Sekolah
menyediakan computer server untuk melayani interaksi melalui website server,
e-mail server, mailinglist server, chat server. Sedangkan peserta didik dan
guru menggunakan computer klien yang dilengkapi dengan browser, e-mail
client, dan chat client.
Selain
berinteraksi dengan program pembelajaran, peserta didik dapat pula berinteraksi
dengan narasumber dan peserta didik lain yang dapat dihubungi dengan jaringan
internet dengan memanfatkan e-mail atau mailinglist, serta mereka dapat
mengakses program pembelajaran yang relevan dari sumber lain dengan mengakses
website yang menawarkan program pembelajaran secara gratis.
Ada beberapa
hal yang perlu dipertimbangkan guru dalam pemanfaatan media pembelajaran (by
utilization, Erickson dan Curl (1972) (Bambang Warsita; 2008) mengembangkan
proses pemilihannya dalam bentuk checklist, sebagai berikut:
(1)
Apakah materinya penting dan berguna bagi peserta
didik?
(2)
Apakah dapat menarik minat peserta didik untuk
belajar?
(3)
Apakah ada kaitan yang mengena dan langsung, dengan
kompetensi atau tujuan khusus yang hendak dicapai?
(4)
Bagaimana format penyajiannya diatur dengan memenuhi
sekuen atau tata urutan belajar?
(5)
Apakah materti yang disajiakan actual, mutakhir dan
otenteik?
(6)
Apakah konsep dan faktanya terjamin kecermatannya?
(7)
Apakah isi dan presentasinya memenuhi standar selera?
(8)
Bila tidak, apakah ada keseimbangan controversial?
Selain
itu setiap sekolah harus mampu memanfaatkan alternative teknologi yang tersedia
tanpa meninggalkan perhatian atas empat aspek penting dari teknologi itu,
yaitu: a) aksessibilitas; b) biaya; c) efektifitas dalam fungsi pembelajaran;
dan d) kemampuan teknologi untuk mendukung interaktivitas antara peserta didik
dan tenaga pendidik.
2.
Difusi Inovatif
Kawasan
pemanfaatan dipusatkan pada aktivitas guru dan ahli media yang membantu guru,
Model dan teori dalam kawasan pemanfaatan cenderung terpusat pada perspektif
pengguna. Akan tetapi, dengan diperkenalkannya konsep difusi inovasi pada akhir
tahun 1960-an yang mengacu pada proses komunikasi dan melibatkan penggunaan
dalam mempermudah proses adopsi suatu gagasan, perhatian kemudian berpaling ke
prespektif penyelenggara. Pemanfaatan tergantung pada upaya membangkitkan
kesadaran, keinginan mencoba dan mengadopsi inovasi.
Definisi
AECT tahun 1977 menggabungkan pemanfaatan dan desiminasi menjadi satu fungsi,
yaitu Pemanfaatan Desiminasi. Tujuan dan fungsi tersebut ialah “memperkenalkan
pebelajar dengan 1977-66). Definisi tahun 1977 juga memasukan suatu fungsi
pemanfaatan tersendiri dengan definisi yang sama “memperkenalkan pebelajar
dengan sumber belajar dan komponen sistem pembelajar “usaha yang secara sengaja
dan sistematis untuk membuat orang lain sadar akan adanya suatu perkembangan
dengan cara menyebarkan informasi “ (Ellington dan Harris, 1986, hal 51),
dimasukan ke dalam difusi sebagai subkategori inovasi dan kawasan pemanfaatan.
Begitu
produk inovasi telah diadopsi, proses implementasi dan pemanfaatan dimulai.
Untuk menilai inovasi harus ada implementasi. Difusi Inovasi adalah proses
berkomunikasi melalui strategi yang terencana dengan tujuan untuk diadopsi.
Tujuan akhir yang dicapai ialah untuk terjadinya perubahan. Tahap pertama dalam
proses ini ialah membangkitkan kesadaran melalui desiminasi informasi. Proses
tersebut meliputi tahap – tahap seperti kesadaran, minat, pencobaan dan
adopsi.
Menurut
Rogers (1983) langkah – langkah difusi tersebut adalah pengetahuan, persuasi
atau bujukan, keputusan, implementasi, dan konfirmasi. Secara khas proses
tersebut mengikuti model proses komunikasi yang menggunakan alur multi-langkah
termasuk komunikasi yang menggunakan “gatekeepers” atau penjara
lalu-lintas informasi, misalnya sekretaris, perantara, dan “opinion leaders”
atau tokoh panutan. Melalui proses difusi tersebut memungkinkan suatu inovasi
diketahui oleh banyak orang dan dikomunikasikan sehingga tersebar luas dan
akhirnya digunakan di masyarakat.
Proses
difusi biasanya terjadi karena ada pihak-pihak yang menginginkannya, atau
secara sengaja merencanakan dan mengupayakannya. Dalam proses difusi terjadi
interaksi antara empat elemen, yaitu karakteristik inovasi itu sendiri,
bagaimana informasi tentang inovasi dikomunikasikan, waktu, dan sifat sistem
sosial di mana inovasi diperkenalkan. Dalam proses difusi inovasi kadang kala
membawa keberhasilan yang gemilang karena inovasi diterima dengan baik oleh
masyarakat, daan kadang kala mengalami kendala sehingga menghambat keberhasilan
dan bahkan kegagalan karena ditolak oleh masyarakat. Dengan demikian, proses
difusi inovasi mendatangkan konsekuensi-konsekuensi. Dalam hal ini, penting
dilakukan proses desiminasi, yaitu yang sengaja dan sistematis untuk membuat
orang lain sadar adanya suatu perkembangan dengan cara menyebarkan informasi.
Desiminasi ini merupakan tujuan awal dari difusi inovasi. Langkah-langkah
difusi menurut Rogers (1983) adalah:
a.
Pengetahuan
b.
Persuasi atau bujukan
c.
Keputusan
d.
Implementasi
e.
Konfirmasi
Dalam
konteks teknologi pembelajaran, inovasi mengacu kepada pemanfaatan teknologi
canggih, baik perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware)
dalam proses pembelajaran. Tujuan utama aplikasi teknologi baru ini adalah
untuk meningkatkan mutu pembelajaran, efektifitas dan efisiensi. Metode dan
strategi pembelajaran juga merupakan sebuah inovasi dalam pembelajaran.
3.
Implementasi dan Institusionalisasi (Pelembagaan)
Implementasi ialah penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan
yang sesungguhnya (bukan tersimilasikan). Sedangkan Institusionalisasi
(pelembagaan) ialah penggunaan yang rutin dan pelestarian dari inovasi
pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya organisasi. Keduanya tergantung
pada perubahan individu maupun organisasi. Begitu produk inovasi telah mulai diadopsi
, proses implementasi dan pemanfaatan dimulai. Bidang implementasi dan
Institusionalisasi (pelembagaan) yang didasarkan pada penelitian, belum
berkembang sebaik bidang-bidang yang lain.
Tujuan
implementasi ialah untuk menjamin adanya pemakaian secara benar
oleh individu dalam organisasi. Tujuan institusionalisasi ialah untuk memadukan
inovasi dalam struktur dan dalam kehidupan organisasi. Sebagian kegagalan masa
lalu dalam proyek teknologi pembelajaran skala besar, seperti computer di
sekolah dan televise pemblajaran, menekankan pentingnya perencanaan untuk
perubahan individu dan perubahan organisasi (Cuban, 1986).
4.
Kebijakan dan Regulasi
Kebijakan
dan regulasi adalah aturan dan tindakan dari masyarakat yang mempengaruhi
penyebaran (difusi) dan pemanfaatan teknologi pembelajaran. (Seels &
Richery, 2000:51). Kebijakan pemerintah mempengaruhi pemanfaatan teknologi.
Kebijakan dan regulasi biasanya dihambat oleh permasalahan etika dan ekonomi.
Misalnya hukum dan hak cipta yang dikenaka pada pengguna teknologi baik untuk
teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi berbasis komputer maupun
teknologi terpadu atau multimedia (Bambang Warsita, 2008:50).
C. MASALAH PADA KAWASAN PEMANFAATAN
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Kecenderungan dan permasalahan dalam kawasan pemanfaatan umumnya berkisar
pada kebijakan dan peraturan yang mempengaruhi penggunaan, difusi,
implementasi dan pelembagaan. Masalah lain yang berkaitan dengan kawasan ini ialah bagaimana gerakan restrukturisasi sekolah dapat
mempengaruhi penggunaan sumber pembelajaran. Peran teknologi dalam
restrukturisasi sekolah masih berjalan. Pertumbuhan yang pesat dari bahan dan
sistem yang berbasis komputer telah menigkatkan resiko politik dan ekonomi bagi
yang akan mengadakan adopsi.
Kaum profesi Teknologi pembelajaran sekarang sedang mempertimbangkan keputusan untuk mempertimbangkan keputusan untuk pengeluaran
jutaan dolar yang akan berpengaruh bukan saja berpengaruh terhadap guru secara
perseorangan dan ruangan kelas. Tetapi terhadap seluruh wilayah persekolahan,
perguruan tinggi, dan badan usaha. Bidang ini nampaknya terlibat pada
permasalahan politik dan ekonomi tingkat organisasi secara keseluruhan.
Faktor-faktor ini sering berdampak pada cara bagaimana pemanfaatan harus
dilakukan.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kawasan pemanfaatan merupakan kawasan Teknologi
Pembelajaran, mendahului kawasan desain dan produksi media pembelajaran yang
sistematis. Pemanfaatan adalah tindakan menggunakan metode dan model instruksional,
bahan dan peralatan media untuk meningkatkan suasana pembelajaran. Fungsi pemanfaatan sangat penting karena
membicarakan kaitan antara peserta didik dengan bahan belajar atau sistem
pembelajaran.
Kawasan pemanfaatan meliputi:
pemanfaatan media, difusi inovasi, implementasi dan institusional, serta
kebijakan dan regulasi. Kawasan pemanfaaatan mempunyai jangkauan aktivitas dan
strategi mengajar yang luas dengan demikian pemanfaatan menuntut adanya
penggunaan desiminasi, difusi, implementasi dan pelembagaan yang sistematis,
namun hal tersebut dihambat oleh kebijakan dan peraturan. Fungsi pemanfaatan
ini penting karena fungsi ini memperjelas hubungan pebelajar dengan bahan dan
sistem pembelajaran.
Terdapat beberapa masalh dalam kawasan pemanfaatan
teknologi pembelajaran. Permasalahan
dalam kawasan pemanfaatan umumnya berkisar pada kebijakan dan peraturan
yang mempengaruhi penggunaan, difusi, implementasi dan pelembagaan. Masalah lain yang berkaitan dengan kawasan ini ialah bagaimana gerakan restrukturisasi sekolah dapat
mempengaruhi penggunaan sumber pembelajaran.
B. SARAN
Akan lebih
baik jika para guru memanafaatkan perkembangan teknologi yang ada dengan sebaik
mungkin.
DAFTAR
PUSTAKA
Seels, Barbara B. dan Rita C.
Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran, Definisi dan Kawasannya
(Intructional Technology: The Definition and Domains of the Filed)
Diterjemahkan oleh Dra. Dewi S. Prawiradilaga, dkk. Jakarta: UNJ
Warsita, Bambang,
2008. Teknologi Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Mazrur,
2011. Teknologi Pembelajaran, Malang: Intimedia, 2011.
http://ahmad-ad-diyani.blogspot.co.id/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Langganan:
Postingan (Atom)